O hayou Minna san... O genki desu ka ?
My news is pretty bad two days, found myself in a room that I hate. and it is because of my own carelessness. but today I was able to return home.
message me be careful when driving ^ _ ^
message me be careful when driving ^ _ ^
hari ini aku merindukannya lagi minna san :'( lagi-lagi dia ...dia dan diaaa.., semalam aku memberanikan diri untuk menekan nomor tlponnya dan suara jeleknya itu terdengar masih sama :'( aku merindukannya T.T , tapii keberanianku dikalahkan oleh rasa gengsi dan sakit hatiku terhadapnya. aku tidak mampu berbicara apa-apa hanya diam dan mendengar suara nya aku langsung mematikan nya setelah air mataku kembali menetes.dan lagi-lagi aku menyakiti laki-laki bermata dalam itu karena laki-laki berhidung pinokio ini.tapi aku tidak peduli hal itu :"((((( "entah sampai kapan"
I miss your smile, your laugh, your hugs. I miss you... :'((((
me and u 2 years ago on the beach Malimbu lombok
the pict is really ugggggllyyyy! I never see you again " senyum terjelek kamu yang selalu kecuuuttt "
the pict is really ugggggllyyyy! I never see you again " senyum terjelek kamu yang selalu kecuuuttt "
Pagi ini aku kembali dari "rekreasi"ku. Rekreasi yang ku lakukan guna
menetralkan kembali segala apa yang aku rasa. Yang ku lakukan untuk
mencoba hal-hal baru, bertemu orang-orang baru, mencicipi suguhan cinta yang lebih indah bersama laki-laki bermata dalam (tapi aku rasa begitu sulit). Tidak sebentar aku berekreasi. Ku telah habiskan waktu lebih dari
lima ratus hari tuk ku gunakan berekreasi. Terkadang aku senang,
terkadang aku lelah dan lebih sering ku gunakan tuk merenung kembali.
Merenungkan kembali yang pernah terjadi antara aku dan kamu.
Layaknya sebuah rekreasi biasa maka akupun harus pulang. Tak mungkin selamanya aku pergi dan berada di luar rumah. Seharusnya. Maka aku pun pulang. Pagi ini aku pulang. Aku pulang ke "rumah"ku. Jika sudah begitu reksreasiku pun selesai bukan? Ya, seharusnya begitu. Lagi-lagi seharusnya seperti itu.
Benar aku pulang. Kemanapun aku pergi aku pasti akan selalu pulang ke satu "rumah" yang sama. Namun kali ini ada yang berbeda dari kepulanganku. Aku memang masih pulang ke rumah yang sama, hanya saja kali ini aku tak memiliki keberanian untuk memasukinya kembali. Aku hanya berdiri dihadapnya, menatapnya. Aku tak berani, aku tak ingin lagi. Aku takut terjebak lagi didalamnya dan tak mampu untuk pergi lagi.
Rumah itu adalah kamu. Masih kamu dan tetap kamu. Aku kembali pulang pada kamu. Selalu pulang pada kamu. Hatiku masih ingin tinggal bersama kamu. Tapi aku tak ingin lagi terjebak dalam keinginanku sendiri. Terjebak dalam cinta ini yang tak mampu membuatku pergi. Aku tak ingin tersakiti lagi dan merasakan luka yang sama lagi.
Maka aku hanya mampu berada sampai batas ambang pintu.
Tidak mengetuknya..
Aku hanya meletakan sebaris pesan dalam secarik kertas
Yang bertuliskan
Layaknya sebuah rekreasi biasa maka akupun harus pulang. Tak mungkin selamanya aku pergi dan berada di luar rumah. Seharusnya. Maka aku pun pulang. Pagi ini aku pulang. Aku pulang ke "rumah"ku. Jika sudah begitu reksreasiku pun selesai bukan? Ya, seharusnya begitu. Lagi-lagi seharusnya seperti itu.
Benar aku pulang. Kemanapun aku pergi aku pasti akan selalu pulang ke satu "rumah" yang sama. Namun kali ini ada yang berbeda dari kepulanganku. Aku memang masih pulang ke rumah yang sama, hanya saja kali ini aku tak memiliki keberanian untuk memasukinya kembali. Aku hanya berdiri dihadapnya, menatapnya. Aku tak berani, aku tak ingin lagi. Aku takut terjebak lagi didalamnya dan tak mampu untuk pergi lagi.
Rumah itu adalah kamu. Masih kamu dan tetap kamu. Aku kembali pulang pada kamu. Selalu pulang pada kamu. Hatiku masih ingin tinggal bersama kamu. Tapi aku tak ingin lagi terjebak dalam keinginanku sendiri. Terjebak dalam cinta ini yang tak mampu membuatku pergi. Aku tak ingin tersakiti lagi dan merasakan luka yang sama lagi.
Maka aku hanya mampu berada sampai batas ambang pintu.
Tidak mengetuknya..
Aku hanya meletakan sebaris pesan dalam secarik kertas
Yang bertuliskan
"Aku masih pulang kepadamu meski rumah itu tak lagi menjadi rumahku.."
loph u ayah :'(
Hanya ada satu nama
Ia akan terselip abadi
Dalam setiap lipatan cerita hati
Sampai nanti
Sampai aku tua dan mati..