Sunday, January 20, 2013

Dear Heart...

Diposkan oleh Unknown di 1:19 AM
Teman  saya yang tinggal di Jogja bilang kalau cinta atau sayang itu gak menyakiti.

Walau dia pemberi solusi yang buruk, hanya pendengar yang baik, saya tahu kata-katanya itu benar.

Lalu kenapa saya masih gak bisa lepas dari kamu?

Sebulan saya hilang, tapi karena kepentok ........., jadi harus minta maaf sama kamu.
Dua bulan saya ngilang lagi, tapi akhirnya balik sms kamu karena kangen.
Seminggu, dua minggu, semuanya akhirnya balik ke sebuah rutinitas yang sama.
Memaafkan kamu.

Saya ini bego atau emang gak punya perasaan lagi sih?
Mau kamu menyakiti saya sampe bernanah dan membusuk, saya malah senyum dan ketawa-ketawa sendiri.

Bahkan sampe kamu yang selalu dendaman, ketika saya gak bales pesan kamu tiga kali, kamu bakalan bales untuk gak menanggapi permintaan maafku bahkan lebih dari tiga kali.

Kamu yang diam dan gak pernah kasih kabar, bahkan ketika sudah kutanyakan kabar, kamu gak pernah tanya balik kabarku. Sedikit pun. Gila. Miris banget.

Saya menyedihkan sekali ya?

Udah kayak pengemis di hadapan kamu, meminta belas kasih dan cinta kamu.
Sementara mungkin kamu lagi kipas-kipas disana, melirik centil sana-sini, dan tertawa melihat kenistaan yang saya tunjukan.

HAHAHAHAHAHAHA!

Saya bisa jadi rasional dan penuh logika, tapi lebih sering gila.
Apalagi malem hari, dimana semuanya sepi dan hanya meninggalkan detak di dinding yang malah bikin denyut di kepala saya makin parah.

Udah berapa banyak sih yang kamu kasih ke saya?
Maag akut, gejala tipes, kantung mata, migrain, banjir air mata, atau ketotolan tingkat tinggi?

Makasih loh, bahkan hadiah dari kamu itu masih saya simpen baik-baik, yang sesekali kambuh dan meradang.

Logika berbicara bahwa saya harus tinggalin dia secepat mungkin.
Hati berbicara bahwa saya menyayangi dia.

Catatan buat kamu, si cungkring berhidung mancung, dengerin saya!
kamu memang tidak tergantikan di hati saya tapi
untuk saat ini dan seterusnya jangan pernah kembali jika masih ada dia di hidupku 

karena aku dan kamu sudah tidak menjadi kita lagi 

Dan buat hati saya, please, dengan sangat, saya mohon, dengarkan kata logika.
Sekali ini saja.
*Pluie narrateur*

0 komentar:

Post a Comment

 

"Tidak ada akhir cerita yang sempurna" Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea