Berlahan aku berpikir tidak mengenalnya lagi
Tak seharusnya aku ratapi cinta yang tak semestinya aku sesali
Namun mengapa rasa ini begitu menusuk jiwaku
Goresan kenangan tersibak kembali
Ketika wajah mentari membangunkanku dari mimpi
Terlihat bayangnya melintasi dunia pagiku
Sungguh masih terasa lagi
Terasa saat aku bersama meniti hari
Luka....
Ia....hanya luka yang ia tinggalkan
Taringnya berubah duri tajam yang siap menusuk jantung
Buahnya batin yang tercabik
Sanubari yang diiris-iris kecil
Menganga tanpa nanah dan darah
Derita samar tak berwarna
Lalu sungkur di timbunan luka yang tak terkemas
Pergilah....Cungkring pinokioku..
Ada pria bermata dalam yang lebih baik darimu
Seorang yang berhati malaikat
Pergilah dari ingatanku
Semoga kamu tidak temukan kebahagiaan disana :p
Dendam kesumat
* pluie narrateur *
1 komentar:
waduh dendam kesumat ? kirain dendam nyi pelet hehe
Post a Comment