Ada sekotak beban pikiran ketika kita melangkah meninggalkan usia belasan. semua orang pasti merasakannya tak terkecuali putri hujan.Selepas kejadiaan setahun lalu, kini putri hujan hanya memiliki pria bermata dalam itu,satu-satunya yang tersisa dan bersedia menerima ia apa adanya, dan seorang malaikat kecil yang menjadi alasan nya untuk terus bertahan dan berjuang.
Tak pernah terpikirkan jika putri hujan harus memikul beban hidup seperti ini, kehidupan akan keras, mulai sulit, yang biasanya ia adalah seorang putri yang sangat manja,serba ada dan tidak pernah kekuarangan suatu apa pun, putri hujan sangat di sayang orang tua nya bahkan saking sayang nya mereka terhadap putri hujan,putri hujan tidak di perbolehkan bermain degan orang sembarangan,bak putri kerajaan yang selalu di kawal kemana-mana, putri hujan tidak memiliki banyak teman apa lagi berbagi, ia hanya di temani sebuah kota ajaib sebutlah apa pun itu, hingga suatu ketika ia terlalu capek dengan perlakuan sang raja, dan akhirnya putri hujan meninggalkan istana dan kedua orang tuanya. dan semenjak itu ia hidup sendiri dan bertemu banyak teman,sahabat dan orang-orang tempatnya berbagi, ia mulai menyukai dunia barunya bahkan putri hujan sangaat bahagia,sampai akhirnya sesuatu menimpa dirinya,sesuatu hal yang benar-benar merubah hidupnya, sebut saja apa pun itu. putri hujan harus menerima kenyataan bahwa ia harus menerima semua dari perbuatannya.
Hidup putri hujan saat itu mulai sulit ,bahkan ia pun tidak tau harus berbuat apa, putri hujan kehilangan kedua orang tuanya dan juga orang yang sangat ia cintai, ia adalah laki-laki cungkring berhidung pinokio yang sudah membuat hidupnya hancur berkeping-keping, tapi putri hujan tidak pernah menyalahkan lelaki cungkring itu karena putri hujan begtu mencintainya, sebut saja apa pun itu.Sungguh teragis memang,tapi apalah daya putri hujan hanya bisa pasrah dan menerima itu semua.
Disaat putri hujan merasa tidak punya siapa-siapa, tidak punya sandaran untuk meringankan bebannya,hadirlah pria bermata dalam itu yang bersedia menerima ia apa adanya,apa pun keadaannya. dan putri hujan hanya mengikuti walau saat itu ia enggan bahkan tanpa sebait kata pun tidak ia utarakan untuk mengatakan iya atau tidak. Putri hujan hanya mematung tanpa bicara, dan berjalannya waktu akhirnya ia menerima pria bermata dalam itu bagian dari hidupnya.
Walau kini putri hujan sudah tidak sendiri lagi, putri hujan tetap saja kehilangan keceriaannya,tingkah lucunya,bahkan senyum manisnya. Putri hujan sering mengurung segala perasaannya dan mengubur segala pemikirannya sendirian. Tak jarang ia pergi kesuatu tempat dimana tak ada satu orang pun yang tau, sering putri hujan meneriakkan segala kesedihannya dengan berurai air mata.
Ribuan kali putri hujan berpikir untuk menyerah dan mengakhiri hidupnya, namun ribuan kali pula putri hujan memilih untuk terus bertahan. dan jawaban itu selalu sama " malaikat kecil ".
Kini putri hujan sudah mulai kembali, keceriaanya yang dulu pernah hilang berangsur-angsur telah kembali dan itu karena ketulusan pria bermata dalam itu, bahkan putri hujan sudah mulai merasakan cemburu ketika beberapa dari gadis-gadis cantik yang sangat mengagumi sosoknya, entah kenapa putri hujan merasakan seperti sesuatu yang entah apa namanya, putri hujan sudah mulai sering merasa kasih sayang pria bermata dalam itu mulai terbagi untuk orang lain, dan saat itu pula ia merasa iri dan cemburu, entahlah mungkin putri hujan sudah mulai menyukai pria bermata dalam itu.Sebut saja apa pun itu .
* pluie narrateur *
By: Shasih_minyung
Twitter : http://twitter.com/riashasih/
Fb : http://www.facebook.com/riashasih
1 komentar:
cie cie ada yang cemburu nih, jangan takut sayang karena hatinya hanya untuk kamu
Post a Comment