Jika bukan hari ini
maka besok, besok lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan atau bahkan
seratus tahun lagi. Aku berharap bukan hari ini. selalu sama, hanya itu pintaku
padamu Tuhan. Jika esok tak kutemukan lagi cahaya mentari, maka berilah aku cahaya
warna-warni disenja ini. cahaya yang mungkin kan membuatku menitikan air mata.
Cahaya yang melintang diatasku. Cahaya yang begitu indah dan nyata menari-nari
di angkasa. Pelangi disenja kemarau, apa hanya sebatas khayalan? Jika malam ini
ku terpejam untuk selamanya. Izinkan aku melihat pelangi untuk yang terakhir
kalinya. Hingga aku benar-benar terlelap meninggalkan dunia untuk selamanya.
Aku bersama dia di surga, dan tak ada suatu hal pun yang mustahil di tempat
abadi itu. Apa pelangi di senja kemarau masih terdengar mustahil di surga sana?
Tidak! Semuanya benar-benar bisa terjadi. Kecuali kematian ku yang tak bisa di
hindari. Terimakasih Tuhan, berkat sakit ini aku bisa melihat pelangi di senja
kemarau.
*pluie narrateur*
0 komentar:
Post a Comment