Lelaki Hujan Dan Gadis Senja
Kemarau panjang yang tak kunjung berhenti, dan merindukan senja yang tak
kunjung pulih,
resah, menangis basah, tumbuhan merengkuh berpeluk
dibatas subuh. Bait-bait sederhana yang tak terhenti walau senja tak
kunjung kembali,gerimis
dalam sudut mata ,berpayung
mendung berselimut kidung.
Lelaki hujan menemukan senyumannya
yang hilang selama separuh putaran bumi, sang gadis
senja telah terbagun dari mimpi yang sangat panjang entah apa itu namanya,putri hujan pun tak menegtahuinya, gadis senja meninggalkan pesan yang
mengejutkan lelaki hujan walau dengan beberapa kalimat yang
meyakinkan dan meyisakan senyum terindahnya yang selama ini di rindukan sang
lelaki hujan kemudian gadis senja tertidur kembali.
sementara putri hujan
baru saja terbangun dari tidur yang panjang pula, ia
sontak merasa begitu sedih dan kehilangan ketika gadis senja tak di lihatnya
saat membuka mata, bahkan saat pertama putri hujan membuka matanya yang di cari
adalah gadis senja, karena putri hujan sangat merindukannya sama seperti lelaki
hujan yang mengharapkan kembalinya gadis senja,dan lelaki bermata dalam itulah
yang selama ini menemani putri hujan dan gadis senja,lelaki bermata dalam itu
tetap
setia menemani putri hujan dan gadis senja yang
terbaring lemas di rumah sakit.
diwaktu
senggang ia tetap merawat putri hujan dan gadis senja yang sangat dia sayangi,
terkadang saling bercerita degan lelaki hujan yang sangat jauh
disana,mereka berbicara hanya tentang putri hujan dan gadis senja, kadang
mereka saling menertawakan,dan entah apa namanya.
sepekan
berlalu, gadis senja masih belum terbangun
dan entah samapi kapan diperbolehkan
untuk meninggalkan rumah sakit. Tetapi senyum
di wajah gadis senja terlihat jelas dan wajahnya yang berseri walau dalam
tidurnya yang panjang, mungkin ia sedang bermimpi sangat indah hingga ia enggan
untuk beranjak bangun,karena ia sudah tau, hari-hari indah sudah
sangat dekat untuk dihampirinya kembali saat ia terbangun
nanti,ia sudah berjanji untuk mengajak putri hujan naik menara effel dan
melihat sunset yang indah dari atas sana.dan itu pasti
Semesta dan Sendiri
Lelaki hujan : selamat datang
gadis senjaku yang cantik
Gadis senja : mulai gombal deh kamu jelek
Lelaki hujan : gombal tapi suka kan ???
Gadis senja : hihi yaiya dong, nanti kita jalan jalan kmana ??
Lelaki hujan : aku pengen
ngajak kamu ke sungai bintang
Gadis senja : dimana itu?
Lelaki hujan : sekitar dekat
satelit terluar pluto gitu deh.
Gadis senja : jauh juga
ya.. hmm kapan?
Lelaki hujan : y nanti kan kamu
baru sembuh g boleh deket-deket ini
Gadis senja : iyaa tapi
kapan sayang ???
Lelaki hujan : hmm, nanti
deh honeymoon kita
wajah gadis senja memerah, semerah
langit senja di sungai seine. ia tersenyum-senyum sendiri,
merasa seakan saat indah itu benar-benar sudah didepan mata. hanya berkedip
sedikit dan tersenyum lagi, bahkan lelaki hujan pun kebingungan melihatnya
seperti orang yang baru hilang kewarasannya
Gadis senja : aku ada puisi
buat kamu
Lelaki hujan : wow, sejak
kapan kamu bikin puisi?
Gadis senja : sejak aku
sendiri
Lelaki hujan : pasti
diajarin putri hujan ?
Gadis senja : ssst jadi mau
dengerin gak nih?
Lelaki hujan : sok deh
bacain
Gadis senja : berpesta riang
semesta, langit menari, dan membiarkan kita sendiri
Lelaki hujan: lho kok sendiri ??? kan kitaaa
Lelaki hujan: lho kok sendiri ??? kan kitaaa
Gadis Senja : yee suka-suka akulaah
kan aku yang buat
Lelaki hujan : heemm ya ya ya deal itu puisi atauuuu ??
Gadis senja : kamu g suka ?ya udah deh buat lelaki bermata dalam
Lelaki hujan : yee siapa yang ga suka ,aku kan Cuma nanyak
Gadis senja : oooowwhhh
Lelaki hujan : kok oowwhh ?? he he tapi aku suka itu sayang
Gadis senja : benarkah ???
Lelaki hujan : benar syang ( sambil menarik hidung gadis senja )
Lelaki hujan : heemm ya ya ya deal itu puisi atauuuu ??
Gadis senja : kamu g suka ?ya udah deh buat lelaki bermata dalam
Lelaki hujan : yee siapa yang ga suka ,aku kan Cuma nanyak
Gadis senja : oooowwhhh
Lelaki hujan : kok oowwhh ?? he he tapi aku suka itu sayang
Gadis senja : benarkah ???
Lelaki hujan : benar syang ( sambil menarik hidung gadis senja )
continué
*pluie narrateur >lov'kadabra*
0 komentar:
Post a Comment