MUNGKIN
pejamkanlah mata
biar saja fikiran menerawang
mengimbau kenangan silam
saat suka duka jatuh bangun
ketika gurau senda tertawa ria
juga sedih tangis meratap pilu
setiap susah dan senang
bila mana pedih mengiris
terhapus dengan pucuk manis
biar saja fikiran menerawang
mengimbau kenangan silam
saat suka duka jatuh bangun
ketika gurau senda tertawa ria
juga sedih tangis meratap pilu
setiap susah dan senang
bila mana pedih mengiris
terhapus dengan pucuk manis
mata masih terpejam
namun tanpa sadar
bibir mengukir senyum
sesekali namamu tersebut olehku
entah sedang apa agaknya
apa sudah tidur atau masih terjaga
memori kembali menari di foie
masih ingatkah kala sapaan pertama
atau manisnya senyum pertama
dan masih mata ini terpejam
sambil mengharapkan mimpi indah
di mana kehadiranmu ku tunggu
sebagai penyeri dongeng malam ini
mungkinkah sebagai putera impian
mungkin juga hero pujaan
atau mungkin sebagai apa pun itu
namun tanpa sadar
bibir mengukir senyum
sesekali namamu tersebut olehku
entah sedang apa agaknya
apa sudah tidur atau masih terjaga
memori kembali menari di foie
masih ingatkah kala sapaan pertama
atau manisnya senyum pertama
dan masih mata ini terpejam
sambil mengharapkan mimpi indah
di mana kehadiranmu ku tunggu
sebagai penyeri dongeng malam ini
mungkinkah sebagai putera impian
mungkin juga hero pujaan
atau mungkin sebagai apa pun itu
*pluie narrateur*
By: Shasih_Minyung
0 komentar:
Post a Comment