"KEPADAMU,
aku menyimpan cemburu dalam harapan
yang
tertumpuk oleh sesak dipenuhi ragu.
Terlalu
banyak ruang yang tak bisa aku buka.
Dan,
kebersamaan cuma memperbanyak ruang tertutup.
Mungkin,
jalan kita tidak besimpangan. Ya, jalan mu dan jalan ku.
Meski,
diam-diam, aku masih saja menatapmu dengan cinta yang malu-malu.
Aku
dan kamu, seperti hujan dan teduh.
Pernahkah
kau mendengar kisah mereka?
Hujan
dan teduh ditakdirkan bertemu,
Tetapi
tidak bersama dalam perjalanan.
Seperti
itulah cinta kita. Seperti menebak langit abu-abu.
Mungkin,
jalan kita tidak bersimpangan.."
Di atas merupakan kata-kata yang terletak di bagian belakang sampul novel
karangan Wulan Dewatra. Novel yang berjudul Hujan Dan Teduh ini berisi
250 halaman yang diterbitkan oleh GagasMedia dan dipercayakan pemasarannya kepada
TransMedia. Dalam novel ini berisi banyak pelajaran yang bisa kita ambil
hikmahnya gak nyesel deh belinya . Dengan Bintang sebagai tokoh utama dan
ditemani Noval (Pacar), Kevin (Mantan), Kaila (Pacar ceweknya), Daniel, Dewa
serta Mei (Sahabat).
Pada awalnya saat aku mau membeli novel ini, yang membuat ku tertarik
adalah judulnya, iya aku begitu menyukai Hujan dan judulnya yang bagus
membuatku tidak melepas nya dari genggaman. Cover novel ini sangat
simpel dengan gradasi warna hijau kebiruan dengan ilustrasi gambar cabang pohon
di sisi atas dan bawah, dua ekor kupu-kupu kertas dan titik-titik air, indah
sekali, sebelum melihat novel ini aku sudah mengambil beberapa Novel dan tidak
ketinggalan dongeng para princess. Pikir ku, sampul bukunya cantik ya?bisikku
dalam hati. Lalu ketika aku membaca sinopsis di belakangnya, aku langsung
senyum-senyum sendiri di gramed tadi siang, karena temanku sedang asyik juga
mencari buku. Aku suka kalimat-kalimat yang digunakan. Tadinya aku berpikir dua
kali untuk mengambil buku ini, karena didalam tas belanja ku sudah ada tiga
novel,satu dongeng Disney dan satu buku inspiratif milik Merry Riana dan
kebenaran temanku menghampiri kemudian aku tanyakan “ feb yang ini atau yang
ini ? “ lalu aku menyodorkan dua buah Novel yang terakhir aku pilih “ Hujan dan
Teduh “ dan ” 4 sisi lain dari Cinta “ kemudian Febri bilang yang ini saja (dia
mengambil Hujan dan Teduh) tapi febri sambil berucap “ ngapain sie Omank beli
Novel banyak-banyak aku si gak suka baca Novel kata dia, Hee aku menjawabnya
hanya dengan senyum yang kusebut dengan senyum “KECUT” dan tidak mikir panjang
lagi aku langsung meletakkan novel ini di dalam tas belanja ku. Pikiran ku
langsung membayangkan sebuah kisah sepasang anak manusia yang romantis nan
manis dan akan membuat aku tersipu-sipu sendiri ketika membacanya.Hu’uh ,
begitu tadinya pikir ku.
Di bagian satu-dua awalnya aku belum dapat menebak bagaimana kisah ini akan
bermuara, seperti apa plotnya juga konflikna. Cerita dalam novel ini dibagi
menjadi dua bagian yaitu; masa sekarang si tokoh utama dan masa lalunya yang
diketik miring. Bintang si tokoh utama, digambarkan sebagai seorang gadis yang
kuat, anak tunggal yang dibesarkan hanya oleh ibunya. Dari sini aku
membayangkan unsur feminis dalam kisah ini cukup kuat. Cerita dalam novel ini
dibuka dengan masa lalu Bintang, bagaimana dia berkenalan dengan seorang gadis
yang akhirnya menjadi sahabatnya, “Kayla”. Di bagian yang sama juga dikisahkan
masa kini si tokoh utama dengan awal jumpanya dengan seorang pemuda yang
akhirnya menjadi kekasih Bintang, “Noval”.
Sampai disini apa yang kira-kira kita tebak dari cerita ini? Kisah cinta
segi tiga dua sahabat dengan satu pemuda? Tidak, tidak. Bukan cerita seperti
itu yang ditawarkan novel ini. Semakin banyak lembar yang ku singkap semakin
membelalak mata ku dibuat, tadinya aku ingin bercerita sama akak kesayanganku
tapi mungkin dia sedang begitu sibuk, pikirku aku harus menyelesaikan bacaanku.Ok
Aku terkejut karena ternyata Novel ini jauh dari kisah romantis manis seperti
yang awalnya aku bayangkan. Novel ini mengangkat kisah tentang sisi lain
kehidupan remaja yang kelam, suram hingga membuat ku mersa aah “sebutlah apa
pun itu” aku seperti bercermin dalam Novel ini walau pun ceritanya jauuh dari
yang aku alami. hihi merasa miris hingga hampir sepanjang durasi aku
menghabiskan novel ini. Plot utamanya, kisah tentang dua gadis yang saling
jatuh cinta dan bagaimana sang gadis melewati masa lalunya dan bertemu dengan
seorang kekasih yang posesif dan cenderung psycho. Tapi dari Novel ini
kita bisa mengambil banyak Hikmah.
SEX MENYIMPANG : Disini tergambar dengan jelas bahwa Bintang memiliki kelainan orientasi
seksual yang menyimpang dimana dikisahkan bahwa dia menjalin kisah cinta dengan
kevin namun seiring berjalannya waktu dia juga jatuh cinta dengan Kaila (teman
sebangkunya). Negara Indonesia dengan adat ketimurannya sangat jelas menolak
bahkan mengharamkannya hubungan asmara atau percintaan sesama jenis karena
memang hal tersebut melenceng dari kodratnya(haha teringat mantan sahabtku dulu,yang
salah satu dari teman kami mengatakan bahwa aku dan mita adalah Lesbi, amiit-amiiit).
NAFSU :Dikisahkan pula bahwa Bintang terbawa suasana nafsu duniawi yang membuat
dia akhirnya memberikan keperawanannya kepada sang pacar. Sekalipun dia sedikit
menyesal, toh akhirnya perbuatan tersebut selalu diulanginya dibanyak kesempatan.
Perlu diingat bahwa seorang laki-laki yang baik tidak akan pernah menyakiti
anda, terlebih lagi meminta anda untuk menyerahkan mahkota keperawanan anda
hanya atas nama cinta. Justru apabila dia sayang sama anda, sudah seharusnya
dia menjaga anda sampai benar-benar kalian sah dimata Tuhan dan negara untuk
sekedar menikmati nafsu tersebut “BUKA MATA HATI ANDA” (ini sepecial peribadi
yah, tepuk-tepuk jidat) hihihi .
ABORSI (Nauzubilaaah) : Ditengah perjalanannya, Bintang hamil beberapa minggu. Hal tersebut
diketahuinya manakala dia sedang berbelanja di sebuah minimarket dan dia
terheran dengan sebuah pembalut. Otaknya berfikir keras sampai disadarinya
ternyata sudah cukup lama dia tidak menstruasi. Karena sang pacar belum siap
akhirnya dia meminta Bintang untuk aborsi di rumah dukun beranak. Bahwasanya
tidak diperkenankan seseorang melakukan aborsi kecuali beberapa sebab seperti
yang telah di atur dalam Undang-Undang, diantaranya dikarenakan cabang bayi
tersebut hasil perkosaan atau cabang bayi tersebut nyatanya membahayakan sang
ibu atau bayi nya tersebut. Dan apabila dilanggar bisa dipidanakan serta
melakukan aborsi ditempat yang bukan ahlinya beresiko tinggi (heek) > hanya
orang-orang yang menegrti yang bisa mengartikan apa arti heek saya :p .
KEKERASAN : Dalam kesehariannya, apabila Bintang tidak menuruti kemauan sang pacar maka
berbagai kekerasan baik fisik maupun psikis pasti akan diterimanya. Di dalam
novel diceritakan bahwa dalam suatu malam saat mereka berduaan di kos Bintang
yang dengan situasi emosi terbakar, tanpa sungkan sang pacar mencengkeram muka
Bintang dengan kuku runcinanya yang mau tidak mau memberi bekas dimuka Bintang.
Apapun jenis kekerasan yang menimpa kita, entah itu berasal dari keluarga
sendiri pun bisa kita pidanakan. Bukan lagi melihat siapa dia melainkan inilah
kita yang tidak bisa diperlakukan dengan semena-mena , betul tidaaaak ??? hikz
:D .
PENYAKIT (Nauzubilaaaah,,,amit-amit) : Menjelang akhir, cerita dalam novel ini masuk ke pokok permasalahan, dimana
saat sedang menuntut S2 di Amerika Bintang menderita kram perut yang menyiksa.
Setelah diperiksakan ternyata ada kanker rahim yang bersemayam di dalam
tubuhnya. Dan tidak ada pengobatan alternatif selain operasi pengangkatan rahim
yang mana berarti dia tidak bakal punya keturunan kelak. Bagaimanapun juga apa
yang kita tabur itulah yang kita tuai,(Terimakasih Tuhan kau menjagaku hingga
detik ini dan semoga selamanya amiiinnn^_^ ). Kanker rahim yang bersarang di
Bintang adalah akibat aborsi yang tidak bersih dimana terdapat bagian janin
yang tidak semua keluar dan menyebabkan infeksi yang berujung kanker
(nauzubilaaaah ya rabb).
PERSAHABATAN dan KESETIAAN : Sangat kental sekali persahabatan yang diulas disini, dimana untuk kesekian
kalinya kehadiran Daniel yang cukup membuat Bintang nyaman. Juga ada Dewa dan
Mei yang ikut prihatin atas apa yang menimpa Bintang serta merekalah yang
merupakan motivator Bintang untuk menjadi lebih baik lagi dan aku dulu tidak
punya motivator super seperti saat ini. Hak…. Bagaimanapun juga sahabat selalu
ada dalam kondisi apapun kita bahkan mungkin hanya merekalah yang menerima
segala kekurangan kita. sperti itu yang terekam di dalam Novel ini, hah tapi
sayang aku sudah tidak percaya adanya Sahabat ^_^.
Secara keseluruhan aku menyukai novel ini. Aku kagum pada Wulan yang berani
mengangkat tema ini dalam novel pertamanya. Aku juga kagum karena penulisnya
mampu menyajikan sebuah kisah suram dalam bahasa yang manis. Hanya saja yang
aku sayangkan, kenapa tokoh utama dalam Novel ini seolah mendapatkan cobaan
yang tidak ada habis-habisna. Setelah sekian banyak cobaan yang harus dihadapi,
dia masih harus menerima karma atas perbuatan kejam yang pernah dilakukannya dimasa
lalu. Sedikit banyak aku mengharapkan sebuah akhir yang manis sebagai penutup.
Oke, penutupnya memang cukup manis, namun aku mengharapkan sesuatu yang lebih
manis dari itu. Selain itu, sayang sekali ada satu dua bagian di novel ini yang
kurang rapi karena kesalahan teknis. Ada bagian yang flashback yang belum di
cetak miring dan ada satu kata yang kurang spasi dengan kata yang lain. Ending
dari novel ini cukup nanggung dalam kacamata sayah. Karena akhirnya Bintang
dipertemukan kembali dengan Noval yang berstatus terakhir mantan tunangannya di
sebuah pantai. "Bintang Dewatra, kenapa lo bikin semuanya jadi begitu
sulit?" merupakan penutup manis yang saya bilang tanggung tadi.Hah
Selamat membaca novelnya yaaa Minna ^_^
My space private, Ahad lima Mei dua ribu tiga belas
12:01:am
