Monday, January 18, 2016

The Contents of the Woman

Diposkan oleh Unknown di 8:06 AM 0 komentar
Wanita itu selalu berusaha tidak memperlihatkan kelemahannya dalam situasi apa pun. Jadi wanita itu kuat.

Sekeras – kerasnya hati wanita, ia tak akan pernah terima kalau dibentak!

Wanita memang seperti itu. Gengsi kalau baru kenal. Cemburu kalau sudah sayang. Dan takut kehilangan kalau sudah nyaman.

Wanita memang seperti itu. Tidak suka menunggu, tapi anehnya tetap saja menunggu. Walau tidak diberi kabar, tetap saja sabar.

Wanita tidak suka menjelaskan apa yang diinginkannya, tapi mengharuskan laki-laki untuk mengerti.

Wanita yang bawel, cerewet, dan mudah cemburu itu sebenarnya adalah wanita yang benar-benar setia dan mudah takut kehilangan.

Disaat wanita meminta maaf, bukan berarti ia bersalah. Itu artinya wanita lebih menghargai hubungannya dibanding egonya.

Hanya karena laki-laki, wanita bisa mengeluarkan air matanya. Cengeng?? Bukan. Itu tandanya sayang. Mana ada yang disakiti senang.

Wanita kalau sedang marah atau bad mood sebaiknya dimanjain, buat bad moodnya jadi good mood. Atau cukup telephone, bukan didiamkan atau malah ikut marah.

Ketika wanita mampu memaafkan seberapa besar kesalahanmu, sejujurnya itu bukan bodoh, tapi karena dia tulus mencintaimu. Wanita sangat tidak suka diperlakukan kasar, dibohongi, didiamkan, dan didatangi saat laki-laki butuh saja.

Wanita lebih suka didengar apa yang dipikirkannya daripada mendengar apa yang kamu pikirkan.

Kadang wanita itu bukan tegar, tapi pura-pura tegar. Ia sangat sensitif, jika punya ganjalan hanya bisa dipendam, dan terakhir hanya bisa menangis.

Wanita yang telah nyaman dan tulus sayangnya dengan lelakinya ia tak akan pernah bosan dengan lelakinya.

***
Sebuah kutipan catatan oleh seorang perempuan, yang mungkin seperti itulah gambaran perempuan. Tak terkecuali aku :’)

Lelaki, jika kau tau seorang perempuan mencintaimu dan kau tak bisa mencintainya. Katakanlah, mereka mungkin akan terluka namun tak akan pernah memaksamu.

Jangan diamkan mereka di dalam angan mereka sendiri, karena bahkan ketika mereka kau abaikan tanpa kejelasaan, mereka tetap saja menunggumu.

Perempuan yang mencintaimu itu, ah entah bagaimana mendefenisikannya :’)

Monday, November 9, 2015

BERJUANG MEMANG Tak SEBERCANDA ITU

Diposkan oleh Unknown di 10:26 PM 0 komentar
Setiap kali kau mencoba menjauhiku. Hatiku bahkan tahu, hingga begitu terasa sesak di dada.  
Kini, apakah benar kau akan pelan-pelan menjauhiku, melupakanku?   
Aku, bodohnya di beberapa waktu mencoba mengandalkan spasi-spasi kita. 

Aku berharap di sekali saja waktu aku bisa membaca rindumu padaku. 
Kau mencariku.  
Tapi tidak, karena itu tak pernah terjadi. Walau sebisaku menahan rinduku, berpura tiada desak rindu di dada, selalu pada akhirnya aku kalah dan mencarimu.  

Berjuang memang tak sebercanda itu, aku mencoba sembunyikan rinduku demi melihat seberapa mungkin kau merindukanku.  
Tapi cinta kita, hanyalah tentang seberapa jauh aku datang padamu terus menerus. karena di saat aku diam saja tidak mengusikmu, di waktu yang sama kau bahkan bisa mendengar jelas langkahmu mencoba meninggalkanku bukan?  

Aku memang adalah pendongeng bagi khayalku sendiri. 
Aku bukanlah perempuan yang ingin kau perjuangkan. 
Dan seharusnya ku cukup tahu diri tentang itu.  
Bukankah, tiap kali ku pinta gambar dirimu. 
Tahukah tiap kali itu juga aku menepuk sadarku. 
Namun entah mungkin dasar tak tahu diriku, aku tetap di sana, tak geming tetap berjalan padamu.  

Aku mencintaimu, apakah salah jika aku berjuang?  Apakah harus selalu bersyarat untuk mencintai, jelaskan padaku. 
Agar aku berhenti jika memang kau menjadi lebih bahagia karenanya..  

Pinta yang ku tulis di doaku adalah hidup di sisimu dan saling membahagiakan. Tapi apakah mungkin ku bisa bahagiakanmu? Jika di banyak waktu bahagiaku justru di bukan bahagiamu? hal apa yang lebih melukai dari itu?  Tak mengapa jika bagimu aku hanya teman bicaramu, jika ternyata mencoba mencintaiku hanyalah beban di hatimu. 
Hanya menjadi rasa yang meluaskan ke-HAMPA-an di cintamu. 
Jangan!!!, jangan mencintaiku jika tak bisa. Karena sungguh cintaku hanya ingin kau bahagia.  

*** Apakah ini perasaanku saja, kita saling bicara. Tapi pelan-pelan hatimu melangkah menjauh?  Mungkin juga, ini rasa tak percaya diriku ~

aacchhh sudahlah....

~Sepuluh Nopember dua ribu lima belas ~

LANGKAHMU

Diposkan oleh Unknown di 10:06 PM 0 komentar
Meski tidak lagi atau telah sebisamu mengabaikanku dengan tak harus ku rasakan sakitnya. 
Mungkin kau kira ku tak lagi peka, saat bagaimana begitu hati-hati kau menjauhiku.  
Tidak, aku hanya tak ingin menahanmu begitu keras sedang kakimu begitu jelas ingin secepatnya berlari menjauh dariku. 

Biar bila nanti kau benar-benar meninggalkanku, tak ada lagi pasung rasa bersalah dan belas kasihan padaku yang membuatmu kembali ada hanya untuk menyeka airmataku. 
Kau harus bahagia, tidak dengan memikul beban perasaan yang bukan inginmu.  
Jika cinta harus mempertahankan, apakah lagi yang bisa menahanmu? 
Aku begitu merasakan bagaimana rasa tak nyamanmu lagi padaku, bagaimana setiap kali kita bertukar kata dan begitu kurasakan kau memohon padaku untuk menyudahinya. 
Kini, aku, yang kukira bisa membuatmu nyaman, tak lain hanyalah kerikil yang melukai langkahmu, bukan?  

Namun percayakah kau padaku? bukan ku ingin menjadi bebanmu, tidak juga menjadi kerikil tajam di jalanmu. Hingga terus mencari banyak peruntungan di malam-malammu, mengusikmu dan menghabiskan waktumu. 
Tetapi, sebesar apapun aku melawan diriku untuk merahasiakan cintaku, rindu selalu menang selangkah dariku.  

Maka untukku, semoga kau lebih bersabar. 
Namun jika kau tlah begitu lelah, tetap abaikanlah aku. 

Hapus rasa iba mu padaku, sebab tak ada rasa yang lebih menyedihkan dari mencintaimu,selain ketika kau di sisiku tapi tak bahagia –  

*** Cinta bukanlah bagaimana satu pihak menemukan, tetapi bagaimana dua pihak saling menemukan..***


Canggu, sepuluh nopember dua ribu lima belas
 

"Tidak ada akhir cerita yang sempurna" Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea